Join ViralMoneyList.com

Sabtu, 22 Mei 2010

0

SEKADAR UNTUK RENUNGAN DAN PEDOMAN...

Dato' Dr. Fazilah Kamsah pernah berkata..... .

" setiap pagi sedekahkan al-fatihah kepada kedua ibu bapamu ( tak kira masih hidup @ telah tiada )".......... nescaya pintu rezekimu akan terbuka buat kamu...

Berdasarkan Hadith Nabi :
"Tidak akan terputus rezeki seseorang selagi dia tidak meninggalkan doa kepada kedua orang tua nya dalam sehari"

Huraian hadith:

  1. jangan sesekali meninggalkan doa kepada kedua ibubapa (baik yang hidup mahupun yang sudah tiada )
  2. Allah akan memurahkan rezeki kepada mereka yang tidak putus berdoa kepada kedua ibu bapa (walaupun ada ibu bapa yang leka, doakan agar mereka berubah)
  3. Ingatlah bahawa keredhaan ibu bapa adalah keredhaan Allah
  4. Semasa berdoa, berdoalah dengan bersungguh2. ...tadah tangan dan bayangkan wajah kedua orang tua kita , termasuk guru2 kita dan mereka yang banyak menolong kita (berdoa perlu benar2 bersungguh2)
  5. Mereka yang lupa berdoa kepada kedua orang tua, akan disempitkan rezeki oleh Allah
Kesimpulannya:
  • Bagi yang berniaga, tak perlu ada ilmu pelaris..... . Cuma jangan lupa doakan ibu bapa kita setiap hari
  • Rezeki bukan sahaja berupa wang ringgit, tetapi segala nikmat yang kita dapat dari Allah (e.g. makan, kesihatan, kasih sayang, ilmu dsb nya..) InsyaAllah Berusaha dan bertawakal.. ...insyallah ,  rezeki itu bukan kerana ada sijil SPM, (kata Azmil Mustapha)... ..Mari kita cuba ..Allahhuakhbar. ..

Insya Allah
Allahu Akbar !

--------------------------------------------------------
ibok

Search for a domain and stake your claim
http://www.matspy.com/gdiclaim.htm

Pendapatan Lumayan Daripada Internet
http://followmetoday.ws/autoviral.htm

Menghasilkan Wang melalui FaceBook
http://www.followmetoday.com

Isnin, 10 Mei 2010

0

Tebar Benih, Berdoa, Dan Terimalah Taqdir

Tidak ada makhluk melata di muka bumi ini kecuali jatah penghidupannya telah dijamin Allah (Hud: 6). Terlebih lagi
manusia dengan kapasitasnya sebagai pemakmur bumi dan makhluk paling mulia. Yang demikian itu agar kehidupan ini senantiasa berjalan seperti yang dikehendaki Sang Pencipta. Meski demikian, jatah rezki itu tidak serta-serta mendatangi makhluk tersebut tanpa ada upaya untuk meraihnya. Maka berupaya untuk mendapatkan jatah penghidupannya menjadi suatu keniscayaan. Perlu ada upaya dan sebab meraih bagian itu. Jika ingin mendapatkan ikan, perlu menebar jala atau memasang kail.

Dalam Islam, kemuliaan seseorang tidak hanya diukur dari sejumlah ibadah yang dipersembahkan kepada Allah. Seberapa hitam tanda di keningnya karena lama dan seringnya bersujud. Dan seberapa lama ia berdiam di pojok masjid dengan tasbih yang dimainkan oleh jemarinya dan mulut yang tak henti-henti mengumumkan kalimat-kalimat pujian kepada Sang Pencipta. Seseorang berupaya mendapatkan jatah rezki itu termasuk perbuatan mulia. Semakin berat seseorang berupaya, semakin mulia dia dan semakin disukai Allah. Yang paling penting dalam hal ini adalah proses mendapatkannya. Sebaliknya, bermalas-malasan dalam mengoptimalkan potensi demi mendapatkan karunia Allah tersebut adalah perbuatan hina dan tidak disukai Allah.

Kemuliaan Berusaha

Al-Qur'an dan hadits Nabi banyak menyampaikan anjuran bahkan pujian bagi orang yang berusaha mendapatkan rezki.

Allah berfirman, "Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung." (Al-Jum'ah: 10).

"Inilah konsep tawazun yang ditegaskan oleh manhaj Islam. Tawazun di antara tuntutan hidup di muka bumi ini. Di antara kerja, aktivitas, upaya, dan mencari nafkah pada suatu saat dan pada saat yang lain mengisolasi ruh dan hati dari semua kesibukan itu dalam kekhusyukan dzikir kepada Allah…" demikian Penulis tafsir "Fii Zhilalil Qur'an", Sayyid Quthb, mengomentari ayat tersebut. (Fii Zhilalil Qur'an)

Jika seseorang dapat menghidupi dirinya sendiri dan tanpa menggantungkannya kepada orang lain. Apatah lagi melalui usahanya banyak orang bergantung kepadanya. sabda Rasulullah saw.,

عَنْ خَالِدِ بْنِ مَعْدَانَ عَنْ الْمِقْدَامِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا
أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا قَطُّ خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمَلِ
يَدِهِ وَإِنَّ نَبِيَّ اللَّهِ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَام كَانَ
يَأْكُلُ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ

Khalid bin Ma'dan meriwayatkan dari Miqdam ra. dan dari Rasulullah saw. Beliau bersabda, "Tidak ada seorang yang memakan makanan yang lebih baik daripada seseorang yang makan dari hasil kerja tangannya sendiri. Dan nabi Daud as. makan dari hasil kerja tangannya." (Bukhari).

Bisa jadi seseorang dianggap hina oleh kaca mata dunia karena profesinya, namun sesungguhnya menurut parameter akhirat ia sangat mulia, bahkan lebih mulia ketimbang mereka yang memiliki status sosial tinggi karena melimpahnya kekayaan bumi namun bukan dari perasan peluhnya sendiri. Rasulullah membandingkan kemuliaan orang yang mencari kayu bakar dengan yang hanya meminta-minta kepada manusia. Tentu saja jika sebuah usaha dibingkai dengan bingkai ibadah kepada Allah.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ لَأَنْ يَأْخُذَ أَحَدُكُمْ حَبْلَهُ ثُمَّ يَغْدُوَ
أَحْسِبُهُ قَالَ إِلَى الْجَبَلِ فَيَحْتَطِبَ فَيَبِيعَ فَيَأْكُلَ
وَيَتَصَدَّقَ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَسْأَلَ النَّاسَ

"Sekiranya salah seorang di antara kalian mengambil talinya lalu berangkat (perawi: saya kira beliau mengatakan) ke gunung kemudian mengumpulkan kayu bakar lalu menjualnya dan memakan (dari hasilnya) serta menyedekahkannya, itu lebih baik daripada ia meminta-minta orang." (Bukhari).

Abu Hamid Al-Ghazi menyebutkan dalam Ihya'-nya, bahwa Rasulullah pernah duduk-duduk bersama para sahabatnya pada suatu hari. Tiba-tiba mereka melihat seorang pemuda yang berkulit kasar dan kuat. Pagi-pagi ia bekerja. Mereka (para sahabat) berkomentar, "Sayang sekali orang ini, kalau saja masa mudanya dan kekerasan tubuhnya itu berada di jalan Allah." Rasulullah bersabda, "Jangan berkata seperti itu, sebab jika ia berusaha untuk menjaga dirinya agar tidak meminta-minta serta mencukupkan dirinya dari orang lain, maka ia berada di jalan Allah. Atau jika ia bekerja untuk kedua orang tua yang lemah dan keluarga yang lemah untuk membuat mereka kaya dan cukup, maka ia berada di jalan Allah. Namun kalau ia bekerja untuk berbangga diri dan berbanyak-banyak harta, maka ia berada di jalan setan."

Namun, peran manusia dalam masalah rezki hanya sebatas berusaha dan mengoptimalkan potensi yang Allah berikan kepadanya. Menggerakkan semua kemampuan dan menjadikan pengalaman sebagai bekal untuk menghadapi liku-liku di dunia usahanya. Menyusun strategi yang baik dan menutupi berbagai kekurangan yang mungkin menjadi kendala. Juga mengevaluasi kinerja yang mungkin menjadi penyebab kegagalan.

Hasil dari usahanya tidak dapat dipastikan dengan kalkulasi manusiawinya. Itu merupakan hak prerogatif Allah yang memberikan jatah kepada masing-masing hamba. Dan selalu ada hikmah di balik setiap kuantitas jatah itu. Hal ini sangat terkait dengan kedudukan harta benda sebagai ujian. Diberikan dan ditahannya harta kepada seseorang pasti demi kebaikan hamba tersebut. Barangkali seseorang, karena ketidaktahuannya, mengira bahwa dirinya layak mendapatkan jatah lebih dari orang lain. Namun Allah yang lebih tahu tentang hamba-Nya lebih tahu pula seberapa banyak jatah yang dibutuhkan masing-masing hamba.

Perlu digaris-bawahi di sini, bahwa persoalan jatah adalah perkara gaib dan manusia tidak dibebankan untuk mengetahui sebelum jatah itu benar-benar berada dalam genggaman tangannya. Maka manusia diberi kebebasan untuk memasang target dunia yang ingin digapainya dan diberi keleluasaan berupaya mengejar target itu, tentu saja dengan cara dan etika yang telah ditetapkan panduannya oleh syariah.

Karena kegaiban hasil dari sebuah usaha itulah seorang hamba wajib berharap dan berdoa kepada Allah. Tidak layak baginya untuk menyandarkan hasil kepada jerih payahnya semata. Betapa banyak manusia menetapkan strategi untuk mencapai target yang telah ditetapkannya, namun tangan-tangan taqdir menghalanginya sehingga ia terhalang untuk mencapai target tersebut.

Sebagai implementasi dari surat Al-Jumuah ayat 10 tadi, seorang sahabat Nabi saw., 'Arak bin Malik ra, setiap kali usai shalat Jum'at, ia keluar dan berhenti di pintu masjid seraya berdoa, "Ya Allah, aku telah menyambut seruan-Mu, shalat melaksanakan kewajiban-Mu, lalu aku menyebar sebagaimana perintah-Mu. Maka berilah rezki dari karunia-Mu karena Engkaulah sebaik-baik pemberi rezki." (Ibnu Katsir).

Doa setelah atau ketika bekerja adalah representasi seorang hamba terhadap keterbatasan dirinya sekaligus pengakuannya akan kekuasaan Rabbnya. Sebagai bentuk pengesaan Rububiyah Allah. Bahwa Allah-lah Zat yang memberi rezki. Di tangan-Nya segala kebaikan. Allah berhak memberikannya kepada siapa yang dikehendaki dan menahannya dari siapa yang dikehendaki.

Doa dan Taqdir

Mungkin ada terusik oleh sebuah pertanyaan, apakah doa yang dipanjatkan seseorang ketika ia bekerja akan mengubah jatah rezkinya yang merupakan taqdir dari Allah?

Di kitabnya, Ad-Daa' wa Ad-Dawa', Ibnu Al-Qayyim Al-Jauziyah menjawab, "Taqdir itu ditentukan Allah melalui beberapa sebab. Dan di antara sebabnya adalah doa. Allah tidak mentaqdirkan sesuatu tanpa sebab. Allah juga menentukan sebab itu. Manakala seorang hamba melakukan sebab itu, maka taqdir itu pun terjadi. Seperti halnya taqdir kenyang dan hilangnya dahaga dengan makan dan minum. Taqdir lahirnya seorang anak melalui proses perkawinan. Taqdir makan daging binatang dengan menyembalihnya terlebih dahulu. Termasuk taqdir masuk surga dengan amal perbuatan dan masuk neraka dengan amal perbuatan. Maka, doa merupakan sebab paling penting untuk menggapai taqdir."

Doa adalah ibadah yang disyariatkan Allah kepada hamba agar dalam berinteraksi dengan Allah, perasaan harap dan keinginan kuat untuk mendapatkan apa yang diinginkannya tertancap di dalam dirinya. Dan jika seseorang mempunyai keinginan kuat untuk mendapatkan dambaannya serta takut kehilangan dambaan tersebut, tentu hal itu akan semakin menggerakkannya untuk berbuat dan mengoptimalkan usahanya.

Hasil yang dicapai tidak selamanya berbanding luruh dengan usaha. Dan keimanan seseorang kepada taqdir membuatnya menerima hasil dari semua usahanya, baik sesuai dengan keinginannya atau tidak.

Keimanan kepada taqdir yang berlaku bagi dirinya setelah melakukan ikhtiar manusiawi adalah puncak keimanan. Kebaikan dan keburukan yang menimpa tidak membuatnya berpaling dari menempuh jalan positif menuju kebaikan. Memilih taqdir baik adalah bagian dari ikhtiar yang dianjurkan dalam Islam.

Suatu ketika Umar bin Khatthab menginstruksikan pasukannya yang sedang melaksanakan operasi militer agar berpindah dari tempat yang diindikasikan terkena epidemi kolera menuju tempat lain. Salah seorang pasukan berkomentar, "Apakah Anda ingin berlari dari taqdir Allah, wahai Umar?" Khalifah kedua ini menjawab, "Ya, kita berlari dari taqdir Allah menuju taqdir Allah."

Sangat sejalan dengan apa yang dianjurkan Rasulullah saw.,

عَنْ عِمْرَانَ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ فِيمَا يَعْمَلُ
الْعَامِلُونَ قَالَ كُلٌّ مُيَسَّرٌ لِمَا خُلِقَ لَهُ

Imran bertanya, "Ya Rasulullah, untuk orang-orang beramal?" Beliau menjawab, 'Masing-masing orang akan dipermudah menuju taqdirnya." (Muttafaq Alaihi)

Ali ra. berkata, "Sesungguhnya salah seorang di antara kalian tidak bersih keimanan di dalam hatinya sampai dia yakin seyakin yakinnya dan tidak ragu sedikit pun, bahwa apa yang menimpa dirinya bukan karena kesalahan yang dilakukannya dan kesalahan yang dilakukan tidak menyebabkannya tertimpa musibah serta meyakini semua takdir yang terjadi."

Dus, ketika benih telah disemai, air telah disiramkan, pupuk telah ditebar, berdoalah. Lalu apapun yang dihasilkan, terimalah dengan penuh ketulusan sebagai karunia Zat yang mengeluarkan buah dari bunganya. Wallahu A'lam

--
--------------------------------------------------------
ibok

Search for a domain and stake your claim
http://www.matspy.com/gdiclaim.htm

Pendapatan Lumayan Daripada Internet
http://followmetoday.ws/autoviral.htm

Menghasilkan Wang melalui FaceBook
http://www.followmetoday.com

0

BAHANA MENINGGALKAN SOLAT

Yang selalu kita baca tapi ada diantara bacaan kita baca tapi tak tahu maknanye…..

Assalamualaikum, 
 
Segala puji bagi Allah ,Tuhan yang menciptakan kita dari Air yang hina Sehingga menjadi bayi seterusnya menjadi manuasia. Tetapi apabila dewasa atau matang kenapa kita melawan segala Suruhan Nya .Adakah kita Tidak mengenang Budi ,Allah yang menciptakan dan dengan Rezeki yang kita dapat setiap hari dan menberikan udara utk kita bernafas setiap hari tidakkan kita berfikir atau bersyukur dengan segala anugerahNya. Jadui di kesempatan ini saya sebarkan/forwardkan Makna bacaan ketika mengambil wudhuk n solat yang kita baca setiap hari........ ........ untuk dijadikan renungan dan ikibar yang boleh diamalkan . kalo lagu boleh hafal, ni perkara yg kita buat ari2..sure bole igtnyer.. slamat beramal.


' AIR SEMBAHYANG '
 

  1. Ketika berkumur, berniatlah kamu dengan, 'Ya Allah, ampunilah dosa mulut dan lidahku ini'. Penjelasan nombor 1 : Kita hari-hari bercakap benda-benda yang tak berfaedah.  
  2. Ketika membasuh muka, berniatlah kamu dengan, 'Ya Allah, putihkanlah mukaku di akhirat kelak, Janganlah Kau hitamkan mukaku ini'. Penjelasan nombor 2 : Ahli syurga mukanya putih berseri-seri. 
  3. Ketika membasuh tangan kanan, berniatlah kamu dengan, 'Ya Allah, berikanlah hisab-hisab  ku di tangan kananku ini'.Penjelasan nombor 3 : Ahli syurga diberikan hisab-hisabnya di tangan kanan .  
  4. Ketika membasuh tangan kiri, berniatlah kamu  dengan, 'Ya Allah, janganlah Kau berikan hisab- hisab ku di tangan kiriku ini'.Penjelasan nombor 4 : Ahli neraka diberikan hisab-hisabnya di tangan kiri .
  5. Ketika membasuh kepala, berniatlah kamu dengan,'Ya Allah, lindunganlah daku dari terik matahari di padang Mahsyar dengan Arasy Mu'.Penjelasan nombor 5 : Panas di Padang Mahsyarmacam matahari sejengkal di atas kepala.  
  6. Ketika membasuh telinga, berniatlah kamu dengan,'Ya Allah, ampunilah dosa telingaku ini' Penjelasan nombor 6 : Hari-hari mendengar orang mengumpat, memfitnah dll. 
  7. Ketika membasuh kaki kanan, berniatlah kamu dengan.'Ya Allah, permudahkanlah aku melintasi titian Siratul Mustaqqim'. Penjelasan nombor 7 : Ahli syurga melintasi titiandengan pantas sekali.. 
  8. Ketika membasuh kaki kiri, berniatlah kamu dengan,'Ya, Allah, bawakanlah daku pergi kemasjid-masjid, surau-surau dan bukan tempat- tempat maksiat' Penjelasan nombor 8 : Qada' dan Qadar kita ditangan Allah.

Allah Maha Besar    
 
Doa Iftitah
 
Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah dengan banyaknya.  
Maha suci Allah sepanjang pagi dan petang.  
Aku hadapkan wajahku bagi Tuhan yang mencipta langit dan bumi,  
dengan suasana lurus dan berserah diri dan aku bukan dari golongan orang musyrik.  
Sesungguhnya solatku,  
Ibadatku,  
hidupku,  
matiku  
adalah untuk Allah Tuhan sekelian alam.  
Tidak ada sekutu bagiNya dan kepadaku diperintahkan untuk tidak  
menyekutukan bagiNya dan aku dari golongan orang Islam.  
 
Al-Fatihah
 
Dengan nama Allah yang maha Pemurah lagi maha Mengasihani.  
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.  
Yang maha pemurah lagi maha mengasihani.  
Yang menguasai hari pembalasan.  
Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkau kami mohon pertolongan.  
Tunjukilah kami jalan yang lurus.  
Iaitu jalan orang-orang yang Engkau kurniakan nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka yang Engkau murkai dan bukan jalan mereka yang sesat.  
 
Bacaan ketika rukuk
 
Maha Suci TuhanKu Yang Maha Mulia dan dengan segala puji-pujiannya.  
 
Bacaan ketika bangun dari rukuk
 
Allah mendengar pujian orang yang memujinya.  
 
Bacaan ketika iktidal
 
Wahai Tuhan kami, bagi Engkaulah segala pujian.  
 
Bacaan ketika sujud
 
Maha suci TuhanKu yang Maha Tinggi dan dengan segala puji-pujiannya.  
 
Bacaan ketika duduk di antara dua sujud
 
Ya Allah, ampunilah daku,  
Rahmatilah daku,  
kayakan daku,  
angkatlah darjatku,  
rezekikan daku,  
berilah aku hidayah,  
sihatkanlah daku dan  
maafkanlah akan daku.  
 
Bacaan ketika Tahiyat Awal
 
Segala penghormatan yang berkat solat yang baik adalah untuk Allah.  
Sejahtera atas engkau wahai Nabi dan rahmat Allah serta keberkatannya.  
Sejahtera ke atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang soleh.  
Aku naik saksi bahawa tiada Tuhan melainkan Allah dan aku naik saksi bahawasanya Muhammad itu adalah pesuruh Allah.  
Ya Tuhan kami, selawatkanlah ke atas Nabi Muhammad.  
 
Bacaan ketika Tahiyat Akhir
 
Segala penghormatan yang berkat solat yang baik adalah untuk Allah.  
Sejahtera atas engkau wahai Nabi dan rahmat Allah serta keberkatannya.  
Sejahtera ke atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang soleh.  
Aku naik saksi bahawa tiada Tuhan melainkan Allah dan aku naik saksi bahawasanya Muhammad itu adalah pesuruh Allah.  

Ya Tuhan kami, selawatkanlah ke atas Nabi Muhammad dan ke atas keluarganya.  
Sebagaimana Engkau selawatkan ke atas Ibrahim dan atas keluarga Ibrahim.  
Berkatilah ke atas Muhammad dan atas keluarganya sebagaimana Engkau berkati ke atas Ibrahim dan atas keluarga Ibrahim di dalam alam ini.  
Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Agung.  
 
Doa Qunut
 
Ya Allah, berilah aku petunjuk sebagaimana orang-orang yang telah Engkau tunjuki.  
Sejahterakanlah aku sebagaimana orang-orang yang telah Engkau sejahterakan.  
Pimpinlah aku sebagaimana orang-orang yang telah Engkau pimpin.  
Berkatilah hendaknya untukku apa-pa yang telah Engkau berikan padaku.  
Jauhkanlah aku daripada segala kejahatan yang telah Engkau tetapkan.  
Sesungguhnya hanya Engkau sahajalah yang menetapkan, dan tidak sesiapapun yang berkuasa menetapkan sesuatu selain daripada Engkau.  

Sesungguhnya tidak terhina orang yang memperolehi pimpinanMu.  
Dan tidak mulia orang-orang yang Engkau musuhi.  
Telah memberi berkat Engkau, ya Tuhan kami dan maha tinggi Engkau.  
Hanya untuk Engkau sahajalah segala macam puji terhadap apa-apa yang telah Engkau tetapkan.  
Dan aku minta ampun dan bertaubat kepada Engkau.  
Dan Allah rahmatilah Muhammad, Nabi yang ummi dan sejahtera keatas keluarganya dan sahabat-sahabatnya.
 
 
 

"wahai tuhan ku,aku  tak layak utk kesyurgamu ...namun tak pula aku sanggup  
keNerakamu.. ..kami lah hamba yang mengharap belas kasihan darimu ."ya allah  
jadikan lah kami hamba2 mu yang bertaqwa..ampunkan dosa2 kami .kedua ibubapa  kami .dosa semua umat2 islam yang masih hidup mahupun yang telah meninggal  
dunia" 

Ramai di antara kita yang tidak sedar akan hakikat bahawa setiap yang dituntut dalam Islam mempunyai hikmahnya yang tersendiri.  

  1. Pernah kita terfikir mengapa kita mengambilwuduk sedemikian rupa?
  2. Pernah kita terfikir segala hikmah yang kitaperolehi dalam menghayati Islam?  
  3. Pernah kita terfikir mengapa Allah lahirkan kitasebagai umat Islam? 

Bersyukurlah dan bertaubat selalu.. Hantar e-mel ini kepada rakan-rakan yang lain. Ikhlas kerana Allah.. 
 
 

BAHANA MENINGGALKAN SOLAT 

Barangsiapa yang (sengaja) meninggalkan solat fardhu lima waktu :- 

  1. Subuh - Allah SWT akan mencampakkannya kedalam neraka Jahannamselama 60 tahun* diakhirat.(*nota - 1tahundiakhirat=1000 tahundidunia=60,000 tahun)
  2. Zuhur - Dosa sama seperti membunuh 1000 orang muslim.
  3. Asar - Dosa sama seperti meruntuhkan Ka'abah
  4. Maghrib - Dosa sama seperti berzina dengan ibubapa sendiri.
  5. Isyak - Allah SWT berseru kepada mereka :- "Hai orang yang meninggalkan Solat Isyak, bahawa Aku tidak lagi redha engkau tinggal dibumiKu dan menggunakan nikmat-nikmatku, segala yang digunakan dan dikerjakanadalah berdosa kepada Allah SWT." 

Antara azab bagi mereka yang meninggalkan solat: 

Dunia

  • Allah SWT  menghilangkan berkat dari usaha danrezekinya.
  • Allah SWT mencabut nur orang-orang   mukmin (soleh)  daripada (wajah)  nya. Dapat dibezakan antara orang yang  solat dan yang tidak solat pada wajahnya esp pada dahinyaWalaupun secantik atau setampan mana pun ia, seri wudhu dan bekas sujudnya   tidak terlihat.
  • Dia akan dibenci oleh orang-orang yang beriman. 
Sakaratul Maut
  • Ruh dicabut ketika ia berada didalam keadaan yang sangathaus.
  • Dia akan merasa amat azab/pedih ketika ruh dicabut  keluar.(su'ul khatimah)
  • Dia akan dirisaukan akan hilang imannya.
 Alam Barzakh
  • Dia akan merasa susah (untuk menjawab) terhadap pertanyaan (serta menerima hukuman)  dari Malaikat Mungkar dan Nakir  yang sangat menggerunkan.
  •  Kuburnya akan menjadi cukup gelap.
  • Kuburnya akan menghimpit sehingga semua tulang-tulang  rusuknya berkumpul   (seperti jari bertemujari (Siksaan binatang- binatang bisa seperti  ular, kala jengking dan lipan) 

Hari Qiamat

  • Hisab keatasnya  menjadi sangat berat
  • Allah SWT tersangatmurka kepadanya.
  • Allah SWT akan  menyiksanya dengan   api neraka.

Nota : Saudara-saudaraku, ingatlah, jangan kita menganggap solat jemaahitu satu perkara kecil kerana ianya termasuk dalam sunat mu'akkad yang sangat dituntut – ada yang mengatakan ianya adalah fardhu kifayah..



--
--------------------------------------------------------
ibok

Search for a domain and stake your claim
http://www.matspy.com/gdiclaim.htm

Pendapatan Lumayan Daripada Internet
http://followmetoday.ws/autoviral.htm

Menghasilkan Wang melalui FaceBook
http://www.followmetoday.com