Join ViralMoneyList.com

Isnin, 2 April 2012

0

al-Quran merupakan petunjuk hidup

Al-Quran Yang Berjalan NESTAPA sekali orang yang berkelana di muka bumi ini terhuyung-huyung tanpa pegangan hidup. Ke mana kaki hendak melangkah, ia pun ragu. Selalu bertanya-tanya: benarkah apa yang saya perbuat? Salahkah? Hidupnya tanpa tujuan. Padahal Allah, Sang Maha Pencipta alam raya, menciptakan hamba-Nya tanpa disia-sia. Dia beri pula pedoman hidup sebagai petunjuk menuju jalan yang benar. Dengan pedoman itu manusia hidup terarah, teratur dan tenteram. Itulah dia Al-Quran. Kitab suci sepanjang zaman.

Bagi seorang muslim, al-Quran merupakan petunjuk hidup yang akan membawanya pada kemuliaan hidup dunia dan akhirat. Allah sendirilah yang menyatakannya secara langsung di dalam firman-Nya, Sesungguhnya telah Kami turunkan kepada kamu sebuah kitab yang di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu. Maka apakah kamu tiada memahaminya? (Al-Anbiya`: 10) Imam Abu Abdillah Al-Qurthubi, seorang penafsir Al-Quran terkemuka, memberikan keterangan mengenai kata 'dzikrukum' dalam ayat di atas sebagai 'kemuliaan kalian'. Jadi, al-Quran ini ialah pedoman dasar orang-orang yang menghajatkan hidup mulia di dunia dan akhirat.

Dan sebaliknya, pastilah juga sudah bisa ditebak bahwa orang yang tidak mau memegangi dan berkomitmen terhadap al-Quran pastilah akan menjadi golongan orang yang hina lagi rendah. Tak memiliki kehormatan sama sekali. Di ayat lain, berpararel dengan ayat di atas, Allah katakan, Maka berpegang teguhlah kamu kepada agama yang telah diwahyukan kepadamu. Sesungguhnya kamu berada di atas jalan yang lurus. Dan sesungguhnya Al-Quran itu benar-benar adalah suatu kemuliaan besar bagimu dan bagi kaummu dan kelak kamu akan diminta pertanggungan jawab. (Az-Zukhruf: 43-44) Sama, Allah menyebutkan kata 'dzikr' yang berarti 'kemuliaan', seperti ditafsiri oleh Imam Al-Qurthubi pula dalam Al-Jami' fie Ahkamil Quran. Manakala kaum muslim dekat dan erat menjalankan hukum-hukum al-Quran dalam hidup keseharian mereka, maka Allah akan mengangkat derajat dan kedudukan mereka di hadapan umat lain. Allah akan tiupkan haibah (rasa segan) dalam hati mereka. Sehingga, tak semena-mena mereka memperlakukan kaum Muslim.

Hanya dengan al-Quran inilah Allah mengangkat kehormatan suatu bangsa. Dan, dengan barometer al-Quran pula Allah merendahkan kedudukan sebagian yang lain. Secara jelas, Rasulullah sampaikan, إِنَّ اللَّهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الْكِتَابِ أَقْوَامًا وَيَضَعُ بِهِ آخَرِيْنَ _ رواه مسلم Sesungguhnya Allah akan memuliakan suatu kaum dengan kitab ini (Al-Qur`an) dan dengannya pula Dia rendahkan yang lain. (h.r. Muslim) Namun, tampaknya kebanyakan kaum Muslim sendiri kurang bersemangat menyambut berita dari Al-Quran dan hadits Nabi Muhammad di atas. Al-Quran, di kebanyakan rumah kaum Muslim, tak lebih dari sekedar pajangan di rak buku. Atau, kalaupun dibaca, mereka menganggapnya tak lebih dari bacaan biasa, tanpa makna dan tanpa rasa.

Jika pun membacanya, terkadang dilakukan di sela-sela waktu sisa aktivitas duniawi mereka. Tak ada waktu yang secara khusus diluangkan untuk berinkteraksi dengan Al-Quran. Sebagai muslim, semestinya kita punya waktu pilihan untuk mengakrabi al-Quran. Sebab, di dalam al-Quran terkandung banyak ilmu dan hikmah. Orang-orang kafir pun mengakui fakta ini. Inspirasi ilmu pengetahuan modern, teknologi, dan tata kehidupan sosial kemasyarakatan banyak digali oleh orang-orang kafir dari kitab suci kita. Namun, umat Islam sendiri justru tidak ambil peduli dan terkesan mengesampingkan al-Quran. Bahkan, tak jarang dijumpai ada orang Islam yang merasa risi dan tidak percaya diri ketika harus menyebutkan al-Quran sebagai referensi di tengah-tengah perbincangan, forum diskusi atau seminar. Sikap semacam ini jelas merupakan satu bentuk ketidakpatuhan terhadap ajaran Nabi Muhammad yang mengatakan bahwa, إِنَّ أَفْضَلَكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ "Sesungguhnya orang yang paling utama di antara kalian ialah orang yang mempelajari al-Quran dan mengajarkannya." (h.r. Al-Bukhari) Di satu sisi, orang menghajatkan kehormatan, kemuliaan dan ketinggian derajat. Namun, pada waktu bersamaan mereka bergerak menjauh dari jalan yang akan mengantar mereka kepada semua cita-cita itu. Tapi, masih ada harapan untuk senantiasa berbenah diri. Belum terlambat, selagi nyawa belum lagi sampai di tenggorokan.

Mari kita kembali kepada al-Quran. Kembali kepada ajaran Allah yang mulia. Merasakan indahnya sentuhan-sentuhan ilahiyah yang terkandung di dalam setiap tuntunannya. Kemuliaan setiap insan tak mungkin diperoleh selain dengan menerjemahkan teks-teks ayat suci al-Quran ke dalam praktek kehidupan nyata. Ringkasnya, jika memang ingin mulia, kita harus menjadikan al-Quran sebagai landasan berakhlak. Para salaf dahulu senantiasa berwasiat, أَثِيْرُوا الْقُرْآنَ "Jadikanlah Al-Quran sebagai pedoman." Rasulullah sendiri memiliki kepribadian yang istimewa karena segala ucapan dan perbuatan beliau selalu bersesuaian dengan Al-Quran. Ketika ditanya tentang akhlak Rasulullah, ibunda Aisyah mengatakan, كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ "Akhlak beliau ialah al-Quran." (h.r. Ahmad) Rasulullah laiknya Al-Quran yang hidup dan berjalan di muka bumi. Sebagai umatnya, kita pun harus meneladani. Mari kuatkan tekad menjadi The Walking Quran!

-------------------------------------------------------------------------------------
Iklan Penaja

Saya akan follow-up dalam masa 24jam. Jika tiada sebarang makluman dalam tempoh 24 jam, anda send message kepada saya melalui facebook di facebook saya disini. http://www.facebook.com/MatSpy

Sekiranya anda belum lagi memiliki webhosting untuk membina mail list anda sendiri, saya cadangkan gunakan webhosting GDI, sekiranya sudah ada  abaikan cadangan ini: Link untuk pendaftaran: http://www.followmetoday.ws/

Sekiranya anda ingin memiliki autoresponder aka posman penghantar flier untuk anda, saya cadangkan gunakan Posmaster Trafficwave, jika sudah ada  abaikan cadangan ini: Link untuk daftar Trafficwave:  http://www.matspy.com/TrafficWave.htm